JERNIHNEWS.COM- SMPN 2 Bukittinggi berhasil keluar sebagai pemenang pada Final Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) Tingkat SMP Se-Kota Bukittinggi 2024 berlangsung di Istana Bung Hatta Bukittinggi Kamis (17/10/2024). Dengan kemenangan ini, SMPN 2 Bukittinggi melaju pada LCCM Tingkat Provinsi Sumbar.
Sekretaris Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kota Bukittinggi mengatakan, dari 60 orang peserta ikut dari 20 Sekolah SMP/ MTSN Sederajat, terpilih 3 besar maju di babak final.
"Yakni SMPN 6 Bukittinggi, SMPN 2 Bukittinggi serta SMP IT Al-Kautsar, " kata Jeki didampingi Kabid Kebudayaan H. Heru Triastanawa., S.Ag, S.Pd.I, M.Pd Tuanku Nan Sati dan Pamong Budaya Disdikbud Kota Bukittinggi Beta Listiorini., SS.
Tim SMPN 2 Bukittinggi dengan skor 1.300 poin dan berhak dapatkan plakat dan uang pembinaan Rp. 2.500.000, disusul Juara Runner Up dari Tim SMPN 6 Bukittinggi dengan Score 700 poin dapatkan plakat dan uang pembinaan Rp 2.000.000,-
Pemenang Juara 3 diraih Tim SMP Al-Kautsar Bukittinggi skor 550 poin mendapatkan plakat serta uang pembinaan Rp. 1.500.000,-.
Dan Tim SMPN 2 Bukittinggi sebagai pemenang Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) Tingkat SMP Se-Kota Bukittinggi 2024 selanjutnya melaju ke Tingkat Provinsi Sumatera Barat.
"Bagi yang menang jangan eforia dan bagi yang kalah jangan bersedih hati bahwa kegiatan ini salah satu bentuk literasi kecintaan pada museum, "ujar Jeki.
Dari lomba diadakan ini pastinya akan semakin banyak pelajar mencintai Sejarah budaya dan datang ke Museum bagian nilai pembelajaran serta bagian kompetisi diharapkan para pemenang bisa berprestasi kegiatan serupa di Tingkat Nasional.
Hal senada diutarakan salah seorang juri LCCM 2024 DR. Zulqayyim., M.Hum juga saat ini sebagai Ketua Departemen ilmu Sejarah dengan kekhusus-an Sejarah Perkotaan di FIB Unand bahwa dari sejumlah peserta ikut perlombaan ini masih minim pengetahuan tentang Sejarah.
Makanya disetiap sekolah perlu digiatkan pengenalan Sejarah terutama khusus dilakukan pada Guru Bidang Study Sejarah termasuk libatkan peran serta pemerintah daerah setempat.
Bahwasanya mempelajari sejarah bukanmerupakan sesuatu yang baru namun lebihkearah mengulang-ulang dan mengenal kembali jejak masa lalu yang tentunya berpedoman pada manuscript sejarah serta data pendukung lainnya dijadikan sebagai bahan rujukan dilapangan,"katanya mengakhiri. (wan/*)
