JERNIHNEWS.COM- Ratusan murid Sekolah Dasar (SD) se-Kota Bukittinggi mengikuti kegiatan sikat gigi massal di Lapangan Kantin Bukittinggi, Kamis (12/09/2024)
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia (PTGMI)
Provinsi Sumbar ini, dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) PTGMI yang ke 28.
Ketua panitia bakti sosial HUT PTGMI Sumbar Yessi Yuzar mengatakan, HUT PTGMI ke 28 dilaksanakan serentak pada 16 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PTGMI yang berada dibawah naungan pengurus DPD PTGMI Provinsi Sumbar.
Tema HUT PTGMI tahun ini adalah "Bersinergi Menuju Terapis Gigi dan Mulut (TGM) Unggul, Revitalisasi Terapis Gigi dan Mulut Tiada Batas Menuju Indonesia Emas 2045".
Dikatakan, tahun ini pusat kegiatan HUT PTGMI Sumbar dilaksanakan di Kota Bukittinggi dengan menggelar kegiatan bhakti sosial berupa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, demonstrasi sikat gigi, dan membimbing sikat gigi masal.
Jumlah peserta terapis gigi dan mulut (TGM) dalam kegiatan bhakti sosial ini adalah sekitar 653 orang perwakilan murid SD se Kota Bukittinggi. Dalam kegiatan peserta TGM diberikan sikat gigi, pasta gigi, gelas kumur dan susu kotak.
"Kegiatan gosok gigi massal ini dilaksanakan serentak oleh Pengurus DPC PTGMI se-Sumbar, dengan total sasaran TGM sebanyak 8.000 lebih murid PAUD, TK dan SD," ujar Yessi Yuzar.
Dikatakan, tujuan dari kegiatan bakti sosial ini adalah menanamkan perilaku pelihara diri dibidang kesehatan gigi. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan perilaku menyikat gigi yang baik dan benar sedini mungkin pada anak PAUD, TK, dan SD.
Dengan meningkatnya kebiasaan atau perilaku anak dalam menyikat gigi, diharapkan dapat mewujudkan Indonesia bebas karies pada 2030 dan Indonesia Emas pada 2045.
"Semoga melalui kegiatan ini dapat meningkatkan perilaku dan kebiasaan menyikat gigi yang benar pada anak. Karena waktu menyikat gigi yang benar itu adalah pagi setelah sarapan, siang setelah makan, dan malam sebelum tidur," kata Yessi.
Ketua DPD PTGMI Provinsi Sumbar Gusti Hariati mengatakan, kegiatan gosok gigi masal yang dilaksanakan ini dilatarbelakangi karena masih tingginya angka kesakitan gigi di Indonesia.
Menurutnya, berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskedas) 2007, 2013, dan 2018, trend karies gigi selalu meningkat. Pada 2023, prevalensi karies gigi sebesar 78,3 persen untuk anak usia 4-3 tahun, dan 84,8 persen pada anak usia 5-9 tahun.
Dari data tersebut kata Gusti, dapat disimpulkan bahwa prevalensi karies di Indonesia cenderung tinggi, tidak terkecuali di Sumbar. Salah satu penyebab tingginya prevalensi karies pada anak disebabkan karena perilaku dalam menyikat gigi.
"Untuk itu melalui kegiatan ini, PTGMI memberikan sosialisasi dan mengajarkan bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar serta waktu yang tepat untuk menyikat gigi," ujar Gusti Hariati. (WAN)