JERNIHNEWS.COM- Wakil Wali Kota Bukittinggi Marfendi mengungkapkan, upaya pencegahan stunting mesti dilakukan sejak dini, karena sangat penting dalam upaya melahirkan generasi masa depan penentu kemajuan.
Hal itu diungkapkan Marfendi pada Rapat Koordinasi dan Rembuk Stunting dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting tingkat Kota Bukittinggi Tahun 2024 yang digelar di Aula Balaikota Bukittinggi, Selasa (28/05/2024).
Pada kegiatan ini diikuti oleh unsur Forkopimda, Perguruan Tinggi, Kemenag, Kepala OPD, Camat, serta Lurah lanjut Marfendi, upaya sejak dini harus dilakukan, bahkan secara nasional.
Sebab stunting menjadi masalah serius, harus dilakukan penanganan dan pengawasan sejak masa kehamilan, dengan tercukupi kebutuhan gizi, baik untuk ibu maupun janinnya, karena sangat berpengaruh.
Pada saat anak lahir jelasnya, sudah dalam keadaan sehat, dan tidak lagi dilakukan penanganan khusus agar terhindar dari stunting, sehingga anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
"Hal ini mesti disosialisasikan secara maksimal. Kondisi ini terjadi karena ketidakpahaman akan gizi yang diberikan pada anak, sehingga perlunya sosialisasi dan pencegahan stunting sejak dini," ujar Marfendi.
Sementara Kepala DP3APPKB Bukittinggi, Nauli Handayani, menyampaikan, pecepatan penurunan stunting menjadi prioritas daerah dalam renja dan kegiatan OPD. Upaya pencegahan stunting dilakukan dengan membuat kebijakan percepatan penurunan stunting dan intervensinya.
"Selain itu, juga butuh penguatan kelembagaan daerah dalam upaya penurunan stunting, dengan menetapkan kebijakan kepala daerah dan tim koordinasi lintas sektor, serta adanya capacity building untuk sumber daya aparatur terkait," ujarnya.
Setiap unsur yang terkait penanganan stunting dapat berkontribusi dan saling bersinergi dalam penurunan stunting di Kota Bukittinggi, sehingga dapat melakukan intervensi secara tepat sasaran.
Pada kesempatan itu dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama sebagai bentuk dukungan untuk rembuk stunting tahun 2024.(WAN).