JERNIHNEWS.COM-Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Demikian kondisi dihadapi pasangan suami istri Ifra Amil (49) dan Desi (45) warga Jl. Hamka, Balai Jariang, Kel. Balai Tongah Koto, Kec. Payakumbuh Utara. Ya, rumah mereka ludes terbakar, Selasa (12/09/2023) pukul 01.00 WIB. Alumni FT UNP Angkatan 93 pun mengulurkan tangan, ikut membantu meringankan beban Ifra yang merupakan alumni Teknik Elektro UNP 93 dengan memberikan sumbangan.
Para pengurus Iluni Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang (FT UNP) Angkatan 93 langsung datang dari Padang ke lokasi kebakaran, Selasa (12/09/2023) sekitar pukul 20.00 WIB. Rombongan terdiri dari Syafrijon (Ketua), Suhendra Gumanti (Sekretaris) dan pengurus lainnya yakni Risman Arasy, Deded Darmadi dan Indra Wita. Yon Erizon yang berdomisili di Payakumbuh juga ikut bergabung.
Rombongan ini pun menjumpai langsung Ifra Amil, Desi dan anak serta keluarga besarnya di lokasi kejadian perkara (TKP). Kendati dalam kondisi remang-remang akibat aliran listrik terputus, puing-puing rumah keluarga itu masih tampak oleh rombongan. Tidak ada lagi peralatan rumah tangga, pakaian dan barang-barang yang tersisa di rumah ini. Semuanya ludes dimakan api. Termasuk 2 unit sepeda motor, mesin produksi penggiling tepung hanya tinggal puing, bara dan kerangka.
"Sabar ya kawan menerima ujian dan cobaan ini. Insyaallah akan diganti dengan yang lebih baik oleh Allah SWT," kata Syafrijon dan rekan-rekan sembari bersalaman dan merangkul Ifra serta memberikan motivasi agar tetap tegar dan semangat.
Ifra didampingi Desi pun menjelaskan perihal musibah yang menimpa mereka. Saat kejadian, Ifra dan Desi serta seorang anaknya ketika itu baru pulang pukul 01.30 WIB dari rumah keluarganya di Padang Tiakar, Kecamatan Payakumbuh Timur. Begitu sampai di halaman rumah, mereka kaget karena rumah sudah dalam kondisi terbakar. Saat itu, mobil pemadam kebakaran juga sudah datang untuk memadamkan api. Sebanyak 8 mobil damkar dengan personelnya berjibaku memadamkan api. Karena kesigapan petugas, api tidak sampai merembet ke rumah-rumah yang ada di sekitar TKP.
"Kami benar-benar kaget. Desi tampak masih tegar dan kuat menyaksikan kobaran api. Kalau saya langsung lunglai. Lemah seluruh persendian dibuatnya," kata Ifra sembari mengungkap dugaan asal api dari korsleting kabel listrik.
Pada kesempatan itu Syafrijon selaku Ketua alumni FT UNP Angkatan 93 didampingi para pengurus lainnya menyerahkan sumbangan dari rekan-rekan alumni untuk turut membantu meringankan beban Ifra. "Ini terimalah sumbangan dari kawan-kawan. DPW Iluni FT UNP juga turut menghimpun bantuan. Jangan lihat dari jumlahnya. Subtansinya kami turut berlangsung kawa atas musibah ini," kata Syafrijon yang juga Dosen FT UNP itu.
Guna menghibur dan menenangkan Ifra, rombongan ini pun bersama-sama minum teh telur di kedai kopi yang berada di dekat rumah Ifra yang terbekar tersebut. "Terima kasih kawan-kawan yang telah datang jauh dari Padang dan memberikan bantuan dan perhatian untuk kami yang tengah menghadapi musibah," sebut Ifra.
Menjelang kembali ke Padang pukul 22.30 WIB rombongan ini langsung mengantarkan Ifra dan keluarganya ke rumah keluarga besar Ifra di Padang Tiakar untuk beristirahat. Mereka kembali berangkulan. Terbayang bahwa mereka merupakan para sahabat erat saat di kampus UNP atau IKIP Padang dulunya. (erz)
