JERNIHNEWS.COM-Bahagia itu sejatinya diperoleh melalui harmonisasi dengan Allah SWT, diri sendiri, alam sekitar dan manusia lainnya. Mewujudkan harmonisasi mesti dilatih hingga menjadi kebiasaan.
Berbicara pada Kajian Islam Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Sayang Ibu Batusangkar, Ustadz H. Irwandi Nashir menjelaskan, harmonisasi dengan Allah SWT diawali dengan memperbaiki cara bersyukur atas nikmat Allah.
"Bersyukur dalam makna dan cara yang sesungguhnya adalah tangga pertama dalam menata hubungan dengan Allah SWT," jelasnya.
Setiap pribadi muslim, jelas Irwandi Nashir, penting terus menumbuhkan dan memupuk kesadaran rohani terhadap nikmat Allah dalam bentuk diciptakannya kita oleh Allah sebagai manusia, lalu dilangsungkan-Nya kehidupan dengan pemeliharaan-Nya, dan bimbingan-Nya melalui syariat Islam yang diwahyukan pada Nabi Muhammad SAW.
Abai dan gagal dalam mewujudkan cara bersyukur yang sesungguhnya, jelas Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Payakumbuh, berdampak pada porakporandanya tatanan hubungan seorang makhluk dengan Khaliq. "Rusaknya harmonisasi dengan Allah berarti sirnanya kebahagian sejati yang dicari manusia," terang dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Bukittinggi itu.
Bersyukur kepada Allah, lanjut H. Irwandi Nashir, tak hanya tangga awal untuk memperbaiki hubungan dengan Allah SWT, tapi juga menjadi indikator keberhasilan ibadah kita seperti diisyaratkan di pengujung ayat 185 dari surah al-Baqarah," jelas dai yang juga peneliti itu.
Bagi pemilik RSIA Sayang Ibu Batusangkar, dr.H. Zulhanif Nazar,Sp.OG., dan istri, Ny. Hj. Suryatina Ali, kajian Islam untuk keluarga besar RSIA Sayang Ibu diyakini berdampak besar terhadap peningkatan kualitas cara mengamalkan ajaran agama dan profesionalitas dalam bekerja. Kajian Islam di pekan pertama Bulan Syawal 1444 H/2023 M itu turut dihadiri Direktur RSIA Sayang Ibu, dr.Habib, para dokter, perawat, dan karyawan. (r)