JERNIHNEWS.COM-DPRD Kota Padang akan melaksanakan pemilihan Wakil Walikota Padang sisa masa jabatan 2019-2024, Rabu (05/04/2023). Ekos Albar dari PAN dan Hendri Susanto dari PKS akan berebut suara 45 anggota DPRD Kota Padang. Siapakah yang akan menjadi pendamping Walikota Hendri Septa?
"Insya Allah, 5 April kita gelar pemilihan. Kita berharap kekosongan Wawako Padang bisa segera diisi, sehingga pembangunan di Kota Padang dapat berjalan lebih optimal," kata Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani.
DPRD Kota Padang sebelumnya juga telah menggelar tahapan wawancara dengan kedua calon Wawako Padang yakni Elkos Albas dari PAN dan Hendri Susanto dari PKS bertempat di gedung DPRD Padang.
Ada pun komposisi 45 anggota DPRD Kota Padang yang akan diperebutkan Ekos dan Hendri terdiri dari; Gerindra 11, PKS 9, PAN 7, Partai Demokrat 6, PDI-P 3, Golkar 3, PPP 3, Berkarya 2 dan Nasdem 1.
Sejauh ini belum dapat diprediksi secara tepat apakah Ekos atau pun Hendri yang akan meraih suara terbanyak. Namun yang jelas, sebagai modal awal, Hendri dari PKS memiliki modal suara lebih banyak dibanding Ekos dari PAN, jika memang suara partai mereka masing-masing bulat mendukung calonnya. Hendri punya modal awal 9 suara, sedangkan Ekos 7 suara.
Lobi-lobi parpol tentu sangat besar perannya di dalam menentukan siapa yang akan menjadi pemenang. Kendati tidak ikut memilih secara langsung, namun peran Walikota Padang Hendri Septa yang juga Ketua DPD PAN Kota Padang sangat besar pengaruhnya di dalam penentuan arah dukungan.
Jika Hendri Septa menginginkan kader separtainya Ekos yang menjadi pemenang, maka lobi-lobi Ekos kepada anggota DPRD Kota Padang akan semakin lancar. Peluang menang pun akan sangat besar. Namun pertanyaannya, apakah memang Wako Hendri Septa ingin PAN berkuasa penuh di eksekutif Kota Padang, dengan menjadikan Ekos sebagai Wawako? Jika langkah itu yang diambil Hendri, tentu untuk jangka panjang, peta politik Hendri akan selalu berhadapan dengan PKS. Padahal sejak 15 tahun terakhir PAN dan PKS selalu bergandengan di Kota Padang.
Atau malah sebaliknya, Hendri Septa, justru memberi laluan kepada Hendri Susanto menjadi pendampingnya sebagai Wawako Padang hingga penghujung 2024 mendatang. Dalam hal ini Hendri Septa mempertimbangkan keseimbangan politik, dan juga demi menjaga peluangnya menjadi Wako Padang ke depan. Sebab ketika PAN tidak menjadi pemenang pemilu di Kota Bengkuang, PAN akan kembali mencari koalisi. Dan tentunya koalisi dengan PKS memiliki peluang yang lebih besar untuk memenangi Pilwako Padang, sebagaimana yang telah terbukti selama ini.
Selain itu, bisa juga Partai Gerindra melalui 11 kadernya di DPRD Kota Padang akan melakukan manuver politik di Pilwawako Padang. Mungkin saja Gerindra ingin hasil Pilwawako Padang justru menguntungkan kepada mereka ke depan. Bukan malah menambah kuat barisan kompetitor mereka. Tentu saja manuver Gerindra akan besar pengaruhnya, mengingat mereka memiliki 11 dari 45 suara yang diperebutkan. Gerindra memiliki kekuatan 22 persen suara. Sangat besar bukan?
Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Padang Djunaidy Hendry mengatakan berbagai persiapan sudah dilakukan PKS untuk memastikan agar Hendri Susanto dipilih pada saat pemilihan nanti. Di antaranya menemui fraksi-fraksi serta menyampaikan gagasan Hendri Susanto jika terpilih sebagai pendamping Walikota Padang Hendri Septa.
"Kita juga sudah sampaikan gagasan PKS untuk mengisi kursi Wawako Padang, tergantung fraksi-fraksi DPRD Padang saja lagi," ujar Djunaidy Hendry, Rabu (05/04/2023), sebagaimana dikutip dari tribunpadang.
Menurut Djunaidy, sekarang tergantung fraksi-fraksi DPRD Padang saja yang menentukan. Dia tidak bisa memastikan fraksi apa saja yang mendukung calon PKS pada pemilihan wawako nanti. Sebab menurutnya, politik itu dinamis dan bisa saja pilihan politik anggota DPRD Padang dapat berubah persekian detik. "Lihat saja pada hari H nanti, tanggal 5 April sore," ujarnya.
Sedangkan Ketua DPD PKS Kota Padang, Muharlion saat dikonfirmasi tentang berapa jumlah anggota dewan yang diyakini akan menjatuhkan pilihan politik kepada politisi PKS Hendri Susanto, belum bersedia memberikan penjelasan. (pr)
Sumber: Humas DPRD Padang dan Tribun Padang