347 Sekolah di Kab. 50 Kota Resmi Terapkan Mulok BAM dan Tahfidz

oleh -736 klik
Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo dan Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Zulfikri Anas melaunching penerapan secara resmi muatan lokal dan program tahfizd dalam kurikulum sekolah di Kabupaten Limapuluh Kota, Senin (15/08/2022) di GOR Futsal Singa Harau. IST
Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo dan Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Zulfikri Anas melaunching penerapan secara resmi muatan lokal dan program tahfizd dalam kurikulum sekolah di Kabupaten Limapuluh Kota, Senin (15/08/2022) di GOR Futsal Singa Harau. IST

JERNIHNEWS.COM- Pemkab Limapuluh Kota mengesahkan penerepan kurikulum Muatan Lokal (Mulok) Budaya Alam Minangkabau (BAM) dan Tahfidz Quran, Senin (15/08/2022). Program ini dilaunching Bupati Safaruddin Dt. Bandaro Rajo di Gelanggang Olahraha (GOR) Futsal dan disaksikan oleh Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, melalui Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Zulfikri Anas.

Kegiatan ini juga dihadiri Ketua DPRD Limapuluh Kota Deni Asra, unsur Forkopimda, Kepala Pengadilan Agama Tanjung Pati Alfiza, Ketua TP-PKK Nevi Safaruddin, kepala perangkat daerah terkait, ratusan kepala sekolah, serta tokoh keagamaan dan kebudayaan.

Kapus Kurikulum dan Pembelajaran Zulfikri Anas yang tampil sebagai pembicara kunci pada acara tersebut mengatakan, bahwa penguatan Mulok BAM dan Tahfidz akan diterapkan pada project profil pelajar Pancasila.

"Penguatan Mulok Budaya Alam Minangkabau dan Tahfidz Qur'an pada Project Profil Pelajar Pancasila," sebutnya.

Bupati Safaruddin pada sambutannya memberikan apresiasi atas kehadiran langsung Kapus Kurikulum dan Pembelajaran Zulfikri Anas menyaksikan langsung peluncuran pemberlakuan kurikulum mulok sesuai visi dan misi daerah Limapuluh Kota.

"Melestarikan kebudayaan merupakan salah satu upaya dalam membentuk manusia bermoral, berbudi, arif, dan bijaksana, ini sesuai dengan capaian yang hendak kita raih pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Negara (RPJPN) 2005-2025 di Bidang Kebudayaan," kata Safaruddin.

Persoalan nilai adat dan budaya Minangkabau telah banyak bergeser di kalangan muda di zaman teknologi. Menurutnya, untuk menyelaraskan dengan perkembangan teknologi serta memberikan pengetahuan tentang budaya dan kearifan lokal perlu diadopsi kurikulum budaya serta keagamaan, sesuai falsafah budaya Minangkabau.

"Untuk itu, Pemkab telah mengembangkan Mulok BAM dan Program Tahfiz Qur'an, semoga ini menjadi faktor pendorong terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berbudaya dan berdaya saing berlandaskan keimanan bagi pelajar," katanya.

Safaruddin menegaskan, perhatian besar Pemkab Limapuluh Kota terhadap keberlangsungan budaya alam Minangkabau yang dikombinasikan dengan program Tahfidz ini akan membantu mensukseskan visi Limapuluh Kota dalam mewujudkan Limapuluh Kota yang tidak hanya Madani tetapi juga beradat dan berbudaya.

"Muatan lokal berupa bahasa daerah dan sastra minangkabau adalah pembentuk karakter mental dan nilai-nilai unggul pada siswa di tengah derasnya pengaruh nilai-nilai asing yang terkandung dalam kemajuan teknologi informasi," sebutnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Limapuluh Kota Indrawati dalam laporannya menjelaskan Kurikulum Mulok yang dirumuskan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan sejumlah pihak, baik itu perguruan tinggi, tokoh adat maupun kementerian yang bertujuan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila yang beradat dan berbudaya di Limapuluh Kota.

Nantinya kata Indrawati, kurikulum ini akan diterapkan di 347 sekolah, baik itu sekolah negeri maupun swasta se-Kabupaten Limapuluh Kota yang didapuk menjadi sekolah penggerak maupun yang telah menerapkan kurikulum merdeka belajar.

"Sesuai SK Bupati Nomor 423/219/BUP-LK/VIII/2022, ada 347 sekolah yang ditunjuk, untuk penerapan kurikulumnya bisa dilaksanakan pada semester ini dengan menambah jam pelajaran terhadap Muatan Lokal tersebut," katanya menegaskan.

"Kita akan terus aktif lakukan peninjauan terhadap penerapan kurikulum Mulok ini," katanya mengakhiri. (syn)