Petani Jeruk 'Jesigo' Keluhkan Pupuk Subsidi ke Gubernur

oleh -421 klik
Petani jeruk jesigo menyampaikan persoalan yang dihadapinya kepada Gubernur Sumbar Mahyeldi saat gubernur berkunjung ke sentra jeruk Gunuang Omeh, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Ahad (08/05/2022). IST
Petani jeruk jesigo menyampaikan persoalan yang dihadapinya kepada Gubernur Sumbar Mahyeldi saat gubernur berkunjung ke sentra jeruk Gunuang Omeh, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Ahad (08/05/2022). IST

JERNIHNEWS.COM-Para petani jeruk siam gunuang omeh (Jesigo) mengeluhkan persoalan pupuk subsidi yang sering langka kepada Gubernur Sumbar Mahyeldi. Menanggapi hal tersebut, Gubernur Mahyeldi mengatakan bahwa kini Pemprov Sumbar tengah menyiapkan pupuk batubara di samping pupuk organik sebagai alternatif substitusi bagi kelompok-kelompok pertanian di Sumbar.

Hal itu disampaikan Gubernur Mahyeldi pada kunjungannya ke beberapa titik sentra perkebunan jeruk di Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Ahad (08/05/2022). Keluhan petani mengenai pupuk disebabkan oleh jumlah persediaan pupuk subsidi yang tidak sesuai dengan besarnya kebutuhan petani, serta kendala distribusi yang menyebabkan kedatangan suplai ke berbagai daerah tidak tepat waktu.

Buya Mahyeldi menjelaskan, sebagai solusi alternatif solusi bagi persoalan petani tersebut, Pemprov Sumbar mengarahkan petani untuk melakukan substitusi pupuk subsidi dengan kompos dan pupuk kandang melalui pertanian terintegrasi, maupun dengan pupuk batubara yang kini tengah disiapkan pemerintah.

"Mau tidak mau harus kita arahkan ke sana, mensubstitusi dengan pupuk kandang maupun pupuk organik. Sekarang sedang kita rancang juga pupuk batubara yang lebih murah serta mampu mereduksi penggunaan pestisida," ujar Buya menjelaskan.

Buya juga mendorong petani untuk menggerakkan pertanian terintegrasi. Misalnya melakukan aktivitas pertanian secara simultan dengan peternakan. Menurutnya, melalui langkah tersebut petani dapat beralih, sehingga tidak lagi bergantung pada pupuk kimia. Limbah pertanian dimanfaatkan untuk pakan ternak, kemudian ternak menghasilkan pupuk organik untuk aktivitas pertanian dan perkebunan.

"Kita perbanyak aktivitas dan produktivitas pertanian, kelompok tani tidak cukup dengan bertanam satu komoditi saja. Variasi kegiatan pertanian harus ditingkatkan, seperti di sini, ada jeruk, juga ada gula aren, ada juga ternak untuk menghasilkan pupuk kandang, nanti dagingnya bisa dijual, jadi pendapatan petani semakin meningkat," lanjutnya lagi.

Sementara itu mendampingi gubernur, Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin turut menyampaikan hal senada perihal pupuk subsidi.

"Ketersediaan pupuk subsidi saat ini memang tidak memadai sesuai kebutuhan, oleh karena kita perlu memberikan alternatif pada petani. Dengan pupuk organik, kita rawat sawah, kebun dan ladang lebih arif dan bijak, tradisional, organik, tapi dikelola secara modern," katanya menandaskan. (mc-sb/pr)

Sumber: Kominfotik SB